Barang karet yang mempunyai kekuatan tarik dan perpanjangan putus yang tinggi dapat diperoleh dengan proses vulkanisasi yang mencampurkan sulfur / belerang pada karet dengan bantuan panas.  Dengan demikian karet berubah menjadi elastis dan mantap pada rentang suhu tertentu. Proses vulkanisasi yang berlangsung selama 5 jam ini ditemukan oleh Goodyear pada tahun 1839. 

Perkembangan selanjutnya adalah ditemukan cara untuk memperpendek waktu pemasakan menjadi 3 (tiga) jam pada suhu 140°C yaitu dengan menambahkan oksida logam ke dalam campuran karet-belerang, dan sampai saat ini ZnO dipakai dalam pembuatan kompon karet.  

Pada tahun 1906, Oenslager menemukan bahwa dengan menambahkan anilin ke dalam campuran karet, dapat mempercepat waktu pemasakan (curing) pada proses vulkanisasi. Karena anilin beracun, kemudian diganti dengan thiokarbanilida (reaksi anilin dengan karbondisulfida), dan waktu curing berkurang menjadi setengah bahkan kurang dari setengah waktu curing mula-mula. Sejak 1921 sampai saat ini MBT (merkaptobenzotiazol) banyak dipakai sebagai accelerator.   

Dari penelitian pembuatan kompon yang menghasilkan MBT ditemukan bahwa asam lemak yang merupakan bagian dari kandungan non-karet di dalam karet alam mempunyai peranan dalam meningkatkan efisiensi accelerator pada proses vulkanisasi. Asam stearat dipakai sebagai asam lemak tambahan dalam pembuatan kompon karena kandungan asam lemak di dalam karet sangat sedikit.    

Tabel berikut menguraikan pengaruh penambahan beberapa bahan kimia yang berperan dalam proses vulkanisasi dan pengaruhnya terhadap waktu vulkanisasi dalam perkembangan proses vulkanisasi.   

Back |  Bookmark	↑ Back to Top