Jenis bahan baku karet berasal dari dua sumber yang berbeda yaitu karet alam dari lateks / getah pohon karet dan karet sintetis dari minyak bumi. Beberapa jenis produk menggunakan kombinasi kedua bahan baku karet tersebut. Pemilihan bahan baku karet untuk suatu produk sangatlah bergantung dengan kebutuhan atau kegunaan dari produk karet tersebut nantinya. Penentuan jenis bahan baku karet akan mempengaruhi ketahanan produk jadi karet saat digunakan.
Kelebihan dari produk karet adalah produk karet ini dapat didaur ulang dan diproduksi menjadi beberapa jenis produk lainnya yang tentunya memiliki kegunaan dan ketahanan tersendiri. Saat ini daur ulang paling banyak dilakukan dari produk ban bekas.
Beberapa macam kegunaan ban bekas:
- digunakan sebagai karet bumper untuk dermaga kapal
-
ban bekas dihancurkan hingga berbentuk granul kecil atau
karet serbuk yang akan digunakan sebagai bahan campuran untuk berbagai produk karet lainnya melalui proses pencetakan. Kegunaan lain karet serbuk ini adalah sebagai bahan campuran aspal untuk pelapisan jalan raya, campuran rumput sintetik lapangan futsal untuk membantu mengurangi efek benturan terhadap lantai pada saat pemain terjatuh, dan berbagai kegunaan lainnya.
Bahan baku karet yang berasal dari minyak bumi, dikenal sebagai karet sintetis dikembangkan karena adanya kebutuhan akan produk-produk yang memiliki beberapa ketahanan yang lebih spesifik misalnya tahan terhadap cuaca, panas, bahan kimia dan sifat lainnya. Beberapa jenis karet sintetis yang memiliki beberapa kelebihan tertentu antara lain:
-
Butyl (IIR)
-
Chlorosulfonated Polyethylene (CSM)
-
Hypalon®
-
Epichlorohydrin (ECO)
-
Ethylene Propylene (EPDM)
-
Fluoroelastomer (FKM) - Viton®
-
Fluorosilicone (FQ)
-
Hydrogenated Nitrile (HNBR)
-
Nitrile (NBR)
-
Perfluoroelastomer (FFKM)
-
Polyacrylic (ACM)
-
Polychloroprene (CR)
-
Neoprene®
-
Polyurethane (PU)
-
Silicone (Q)
-
Styrene Butadeine (SBR)